UMKM Indonesia jajaki pasar Turki dan global lewat pameran di Istanbul
Para pengusaha Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran dagang internasional Musiad Expo ke-18 di Istanbul, Turki, berharap dapat menjajaki pasar Turki dan kawasan sekitarnya.
Sebanyak 30 perusahaan Indonesia dari berbagai sektor usaha mengikuti pameran dagang dan forum bisnis internasional yang menyatukan para pelaku bisnis dari seluruh dunia pada 18–21 November 2020.
Dalam pameran ini, selain memperkenalkan produk lokal Indonesia kepada pengunjung pameran, para pengusaha Indonesia juga menargetkan usaha mereka dapat ekspansi secara global melalui lingkaran pengusaha Turki.
Zeane Mozin, pemilik usaha biji vanili dan produk rempah-rempah, mengatakan bahwa Turki dapat menjadi pintu untuk ekspansi produk lokal Indonesia ke negara Eropa lainnya.
Mengungkapkan dirinya baru pertama kali mengikuti pameran di Turki, Zeane menjelaskan alasan dia mengikuti pameran tersebut karena Turki memiliki hubungan cukup baik dengan Indonesia dan Turki adalah bagian dari Eropa.
Zeane melihat produk unggulannya biji vanili akan dicari-cari oleh pasar Turki karena negara itu banyak memproduksi es krim yang mana bahan mentahnya membutuhkan vanili.
Dia juga melihat antusias dan perhatian yang tinggi oleh peserta pameran terhadap produk-produknya.
“Para pengusaha dan trader di Turki cukup terbuka dengan produk indonesia,” ujar dia, menambahkan bahwa tantangan bagi pengusaha seperti dia adalah persaingan harga dengan beberapa negara lain penghasil rempah-rempah, seperti Bangladesh.
Turki strategis dan marketnya sangat bagus
Sementara itu, Wagianto Angkasa Wijaya, pemilik usaha kosmetik dan real estate, mengatakan dirinya mengikuti pameran itu karena Turki memiliki market yang sangat bagus, dan letaknya yang strategis akan membantunya memperluas koneksi usahanya ke negara lain, terutama di Eropa dan Timur Tengah.
Angkasa menargetkan kaum millenial Turki untuk produk kosmetiknya dan segmen menengah ke atas untuk penjualan villa di sebuah pulau seluas 73 hektar di Kepulauan Riau.
Menyoroti Turki adalah negara yang terbuka dan berani mengadakan pameran internasional di tengah kondisi pandemi, Angkasa juga mengapresiasi hubungan dan kerja sama yang terjalin antara Turki dan Indonesia.
Turki bisa jadi mediator dan barometer UMKM Indonesia
Di sisi lain, Muharam, perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Pemprov Jawa Barat, mengatakan pameran tersebut sangat prospek bagi UMKM Indonesia untuk masuk ke kancah Internasional, karena Turki bisa menjadi mediator dan barometer bagi mereka untuk berkenalan dengan trader dari negara lain.
Muharam menjelaskan produk lokal Jabar yang dapat masuk ke pasar Turki antara lain kopi, kerajinan tangan seperti fesyen, craps dan beberapa ukiran lainnya.
Menekankan kopi Indonesia telah menjadi komoditas terbaik kedua di dunia, dia mengatakan pihaknya berharap para peserta expo dapat menjadi mitra bisnis mereka sehingga ke depannya pasar luar negeri akan menyerap 30-40 persen produk UMKM Jabar.
Orang Indonesia simpati dan ramah
Mehmet Hanefi Yilmaz, salah satu warga Turki yang mengunjungi stand Indonesia, mengatakan dirinya sangat terkesan dengan orang Indonesia dan budayanya.
“Setelah melihat stand Indonesia saya jadi lebih ingin pergi ke sana. Saya melihat orang Indonesia sangat simpati dan ramah,” ujar Yilmaz, seraya mengatakan dirinya terdorong untuk pergi ke Indonesia setelah mendapatkan kesan positif dari stand UMKM Indonesia.
“Kopi yang saya minum sangat enak, dan makanan yang disuguhkan juga sangat lezat. Saya mendapatkan kesan positif dari stand Indonesia,” tukas Yilmaz.