Pakar Eropa: Ekonomi Turki tumbuh di tengah pandemi Covid-19
Ekonomi Turki berhasil tumbuh pada kuartal pertama tahun ini meski ada pengaruh negatif dari pandemi Covid-19, ungkap seorang ekonom global.
Data menunjukkan pertumbuhan Turki didukung oleh permintaan domestik yang kuat, kata Jason Tuvey, ekonom senior pasar negara berkembang di Capital Economics pada Jumat.
Pakar konsultasi penelitian ekonomi yang berbasis di London itu mengungkapkan ekonomi Turki tumbuh 4,5 persen (yoy) pada kuartal pertama 2020.
“Konsumsi dan investasi rumah tangga meningkat. Konsumsi pemerintah melonjak 11,1 persen, kenaikan tercepat sejak 2008,” jelas Tuvey.
Menurut Tuvey, lompatan dalam konsumsi pemerintah mencerminkan pengeluaran perawatan kesehatan yang lebih tinggi di tengah wabah.
“Perdagangan bersih juga memberikan beberapa dukungan untuk pertumbuhan, tetapi tidak memberikan banyak kenyamanan,” tambah dia.
Mengomentari kinerja ekonomi pada kuartal pertama Turki, Piotr Matys, ahli strategi di Rabobank yang berpusat di Belanda, menekankan bahwa krisis global dapat menjadi peluang bagi Turki untuk menarik perusahaan asing yang berencana pindah dari China lebih dekat ke Eropa untuk membuat variasi persediaan mereka.
“Pada dasarnya, Turki bisa menjadi salah satu pusat manufaktur terbesar,” tambah dia.
Dia juga mengatakan Turki mengurangi ketergantungan pada barang-barang impor dengan menggantinya dengan barang pengganti domestik akan mengatasi masalah defisit transaksi berjalan, juga menurunkan inflasi.
Sementara itu, Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan di Twitter bahwa ekonomi Turki berhasil menyelesaikan kuartal pertama dengan pertumbuhan 4,5 persen lebih baik dibandingkan dengan negara yang lain di dunia.
“Pada kuartal kedua, di mana kita akan merasakan dampak wabah, kita akan berkembang lebih hati-hati dan kita akan menyaksikan pemulihan yang kuat pada periode berikutnya,” pungkas dia.