Indonesia ajak Turki garap proyek tol Trans Sumatera
Pemerintah Indonesia mengundang perusahaan konstruksi dan investor asal Turki untuk berpartisipasi dalam pembangunan tol Trans Sumatera.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan bilateral secara virtual bersama Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan, Selasa.
Menteri Basuki mengatakan jalan tol yang terbentang dari Lampung hingga Aceh dengan total panjang 2.700 km tersebut saat ini baru beroperasi sekitar 700 km. Sisanya sebesar 2.000 km diharapkan selesai pada 2024.
“Ini peluang bagi kontraktor Turki ataupun investor Turki untuk datang dan berpartisipasi dalam konstruksi jalan tol baik melalui investasi langsung atau melalui kerja sama pemerintah-badan usaha (Public Private Partnership),” ujar Menteri Basuki.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia lebih mendorong agar perusahaan Turki masuk ke dalam proyek tersebut melalui skema kerja sama pemerintah-badan usaha.
“Kami mengundang Turki untuk bergabung dan berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia, karena Presiden Jokowi juga sudah meminta para menteri untuk mempermudah regulasi untuk menyambut investasi dari luar negeri,” jelas Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengatakan perusahaan Turki dan perusahaan Indonesia, terutama BUMN Indonesia bisa melakukan pertemuan bilateral untuk mengimplementasikan harapan dari Menteri Perdagangan Turki untuk bisa masuk ke Indonesia.
“Saya menjamin bahwa perusahaan Turki bisa menjadikan Indonesia sebagai penghubung untuk bisa masuk ke pasar negara ASEAN lainnya, sehingga berinvestasi di Indonesia sangat visible,” lanjut dia.
Dalam waktu dekat kedua negara akan membentuk grup kerja untuk membahas rincian dari rencana implementasi kerja sama tersebut. Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal telah ditunjuk sebagai penghubung (contact person) dari Indonesia untuk pihak Turki.
Selain itu, Menteri Basuki juga mengatakan bahwa pengusaha dan investor Turki, terutama Menteri Perdagangan Ruhsar Pekcan sangat diharapkan untuk bisa hadir secara fisik ke Indonesia, tidak hanya untuk ikut membangun, namun juga untuk menikmati aneka ragam kuliner Indonesia.