Utusan khusus Turki dan Armenia gelar pertemuan kedua di Wina
Utusan khusus Turki dan Armenia pada Kamis melakukan pertemuan kedua di Wina untuk membahas langkah-langkah normalisasi hubungan kedua negara.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki mengumumkan pertemuan itu dilakukan antara perwakilan khusus Duta Besar Turki Serdar Kilic dan Wakil Ketua Parlemen Armenia Ruben Rubinyan di ibu kota Austria.
Pernyataan itu mengatakan utusan Turki dan Armenia telah “mengkonfirmasi bahwa tujuan akhir dari negosiasi tersebut adalah untuk mencapai normalisasi penuh” antara kedua negara seperti yang disepakati selama pertemuan pertama mereka di Moskow.
“Mereka bertukar pandangan tentang kemungkinan langkah konkret yang dapat diambil bersama untuk tujuan itu dan menegaskan kembali kesepakatan mereka untuk melanjutkan proses tanpa prasyarat,” ujar dia.
Desember lalu, Kilic ditunjuk sebagai utusan khusus Turki untuk membahas langkah-langkah menuju normalisasi dengan tetangganya, Armenia, di mana Rubinyan ditunjuk sebagai lawan bicaranya beberapa hari kemudian.
Pembicaraan pertama kali diadakan di ibu kota Rusia Moskow pada 14 Januari. Menurut pernyataan bersama, para pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi tanpa prasyarat apa pun.
Selama upaya tersebut, Turki dan Armenia juga telah memulai kembali penerbangan komersial antara kedua negara.
Kedua negara telah terbagi dalam berbagai masalah, termasuk penolakan Armenia untuk mengakui perbatasan bersama, pendudukan Nagorno-Karabakh selama hampir tiga dekade, dan peristiwa 1915 antara Kekaisaran Ottoman dan Armenia.