Uni Eropa dukung pembicaraan antara Turki dan Yunani
Uni Eropa (UE) mendorong pendalaman pembicaraan bilateral antara Turki dan Yunani, kata Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel setelah pertemuan dua hari dengan para pemimpin blok tersebut.
Berbicara pada konferensi pers dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen, Michel mengatakan pihaknya ingin menyediakan dialog politik kesempatan untuk bergerak menuju prediktabilitas yang lebih besar, stabilitas dalam kepentingan bersama dua pihak.
UE ingin terlibat dalam agenda yang lebih positif dengan Turki asalkan Turki juga terlibat ke arah yang lebih positif dengan blok tersebut, tambah Michel.
Para pemimpin Uni Eropa berkumpul sejak Kamis di Brussel untuk KTT dua hari untuk membahas situasi saat ini di Mediterania Timur dan hubungan UE-Turki serta sanksi terhadap Belarus.
Sengketa Mediterania Timur
Turki, yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania Timur, telah menolak klaim batas maritim Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani di kawasan itu, dan menekankan bahwa klaim yang berlebihan ini melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.
Ankara telah mengirim beberapa kapal bor dalam beberapa pekan terakhir untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya, menegaskan haknya sendiri di wilayah tersebut, serta hak Republik Turki Siprus Utara.
Para pemimpin Turki berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian semua masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog, dan negosiasi.