Bulan Sabit Merah Turki distribusikan bantuan di Azerbaijan
Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan di kota Fizuli di Azerbaijan pada Jumat.
Kaan Saner, direktur Kebijakan dan Kemitraan Internasional Bulan Sabit Merah Turki, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pihaknya mulai mendistribusikan bantuan di kota-kota yang dekat dengan zona konflik setelah seruan untuk bantuan darurat.
Saner mengatakan bahwa bantuan akan didistribusikan ke kota-kota yang terkena dampak konflik selama tiga hari terakhir.
Dia menambahkan bahwa tempat penyaluran pertama adalah Fizuli dan kemudian bantuan akan didistribusikan di Agjabedi, Aghdam dan Tartar, yang paling terdampak.
Sebelumnya, konvoi bantuan Bulan Sabit Merah Turki yang membawa pasokan bantuan untuk masyarakat Azerbaijan, yang terkena dampak serangan Armenia, telah tiba di ibu kota Baku.
Konvoi yang membawa 250 tenda bencana, 3.000 selimut, 500 tempat tidur, dan 288 peralatan dapur, berangkat dari ibu kota Turki, Ankara, pada 9 Oktober.
Bulan Sabit Merah Turki adalah organisasi kemanusiaan terbesar di Turki, dengan jaringan internasional untuk membantu negara-negara yang membutuhkan.
Bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada 27 September dan sejak itu Armenia terus melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan.
Gencatan senjata kemanusiaan yang mulai berlaku Sabtu lalu dilanggar oleh pasukan Armenia berulang kali.
Armenia bahkan melancarkan serangan rudal ke kota terbesar kedua Azerbaijan, Ganja – daerah yang jauh dari garis pertempuran pada Minggu, dan menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 35 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan tetap berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama sekitar tiga dekade.
Berbagai resolusi PBB, serta organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.
OSCE Minsk Group – diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS – dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disetujui pada tahun 1994.
Turki secara konsisten mendukung hak Baku untuk mempertahankan diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.