Update korban gempa Turkiye: 8.574 orang tewas dan 49.133 lainnya terluka
Sedikitnya 8.574 orang tewas dan 49.133 lainnya terluka setelah dua gempa kuat mengguncang selatan Turkiye pada Senin, kata badan bencana negara itu pada Rabu.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 dan 7,6 yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, juga memberikan dampak kerusakan di 10 provinsi negara itu dan gempa tersebut mempengaruhi lebih dari 13 juta orang.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan dua gempa besar itu, yang terjadi di pusat berbeda dalam waktu kurang dari 10 jam.
Lebih dari 96.670 petugas tim SAR saat ini sedang bekerja di lapangan, kata Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD) dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai hasil negosiasi dengan Kementerian Luar Negeri Turkiye, 5.309 personel yang datang dari negara lain untuk membantu dikirim ke daerah bencana,” tambah AFAD.
Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan, dan tim dukungan psikologis juga dikirim ke daerah bencana. Sebanyak 70.818 tenda keluarga didirikan untuk menampung para penyintas.
AFAD menambahkan bahwa 5.434 alat berat, termasuk ekskavator, traktor, dan dozer, sudah dikirim ke daerah bencana.
Agar operasi pencarian dan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat, Turkiye pada Selasa mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi, yaitu; Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
“Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah Republik Turkiye, tetapi juga di geografi kami dan dunia,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa.
Turkiye mengumumkan masa berkabung nasional setelah gempa dasyat yang mematikan itu.
Semua acara olahraga nasional di negara itu telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Semua sekolah di Turkiye akan ditutup hingga 13 Februari, dan pendidikan di 10 provinsi yang terkena dampak ditangguhkan hingga 20 Februari.
Setelah gempa, masyarakat seluruh dunia menyampaikan belasungkawa dan rasa solidaritas mereka dengan Turkiye, dan banyak negara telah mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.