Turki peringati 5 tahun kematian balita pengungsi Suriah Alan Kurdi
Turki pada Rabu memperingati penemuan jenazah pengungsi Suriah berusia tiga tahun, Alan Kurdi, yang terdampar di pantai lima tahun lalu.
Penemuan jasad balita itu menjadi berita utama di seluruh dunia dan menjadi simbol krisis pengungsi akibat peperangan di Suriah.
Balita itu sebelumnya berada di atas kapal yang membawa 14 migran gelap, lima di antaranya tewas karena tenggelam.
Pada peringatan yang diadakan di Pantai Fener Burnu, di tempat tubuhnya ditemukan oleh penduduk setempat di pantai Bodrum, Mediterania Turki, musisi terkenal Karsu Donmez mengatakan kehilangan anak adalah hal paling menyakitkan yang harus ditanggung oleh para orang tua.
Tidak ada yang meninggalkan rumah, keluarga, pekerjaan, atau tempat mereka dilahirkan tanpa alasan, tambah dia.
“Mereka melarikan diri untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka melarikan diri untuk anak-anak mereka, bukan untuk diri mereka sendiri.”
Suriah dilanda perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Sejak itu, lebih dari 5 juta warga sipil menjadi pengungsi ke luar Suriah.
Turki menampung 3,6 juta di antaranya, lebih banyak dari negara lain mana pun di dunia.
‘Setiap anak pantas mendapat kebahagiaan’
“Saat saya melihat foto itu [Aylan Kurdi], saya tidak bisa menahan diri selama dua atau tiga hari,” kata Donmez.
Donmez yang saat ini tinggal di Amsterdam mengatakan dirinya suka membantu anak-anak pengungsi di stasiun kereta.
“Di sana, saya juga melihat seorang anak lelaki yang mirip Alan. Saya berkata ‘Anda sangat beruntung’. Sayangnya, Alan tidak seberuntung itu.”
Donmez menuturkan setiap anak berhak mendapatkan keberuntungan. Jika Alan masih hidup, mungkin suatu hari dia bisa menjadi dokter, dia bisa menyelamatkan hidup semuanya.
“Kami tidak hanya kehilangan seorang anak kecil Suriah, kami kehilangan orang yang indah di dunia,” sebut dia.
Donmez juga mendirikan sekolah untuk anak-anak pengungsi di Yunani.