Turki kutuk tindakan Islamofobia di Siprus Yunani
Turki dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) pada Minggu mengutuk aksi pengibaran bendera Bizantium atas sebuah masjid di Siprus Yunani.
“Pemerintah Yunani harus berhenti mendorong kegiatan anti-Turki dan anti-Islam yang sedang dikipasi oleh beberapa kekuatan gelap di selatan pulau dan harus mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri mentalitas yang sakit ini,” kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay melalui Twitter.
Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Turki yang berkuasa, juga mengecam tindakan itu.
“Kami mengecam keras pengibaran bendera Bizantium di sebuah masjid di Desa Tuzla di Siprus Selatan. Pemerintah Yunani harus menghentikan permusuhan terhadap Islam,” ujar dia melalui Twitter.
“Mereka yang mempromosikan Islamofobia akan segera menghadapi masalah yang disebabkan oleh fasis yang mereka lindungi,” tambah dia.
Mengenai upaya pembakaran minggu lalu di sebuah masjid di Siprus Yunani, Presiden TRNC Mustafa Akinci mendesak pemerintah Siprus Yunani untuk tidak membiarkan tindakan keji ini dibiarkan begitu saja.
“Jelas, ada orang yang berharap untuk mendapatkan sesuatu dari provokasi. Setelah upaya pembakaran masjid di [kota] Limassol, tindakan ini tidak boleh diremehkan dan pemerintah Yunani harus mengejar para pelaku,” kata Akinsi dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin juga mengungkapkan kekesalannya atas tindakan tersebut.
“Kami mengutuk keras penggantungan bendera Bizantium di dinding masjid Tuzla di Larnaca setelah sebuah bom bensin dilemparkan ke halaman Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga di Limassol,” ungkap Kalin di Twitter.
Dia menambahkan bahwa Islamofobia tidak dapat ditoleransi.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan bahwa serangan itu tidak sesuai dengan kemanusiaan dan hati nurani.
“Menggantung bendera Bizantium di Masjid Tuzla di Larnaca telah memukul kami dengan keras dan semua orang yang membela kebebasan berkeyakinan,” kata Altun.
Dia menambahkan bahwa Turki menuntut segera mengakhiri serangan terhadap negara itu dan Islam serta hukuman bagi para pelanggar.
Pekan lalu, Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga di Limassol diserang oleh bom bensin oleh orang tak dikenal.
Perdana Menteri Siprus Turki Ersin Tatar meminta pemerintah Siprus Yunani untuk membuat kebijakan untuk menghentikan kegiatan anti-Islam.
Otoritas agama tertinggi TRNC mengaku sedih dengan berita itu dan meminta uskup agung untuk menjelaskan masalah ini.