KBRI Turki siap fasilitasi kerja sama infrastruktur kedua negara
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Turki siap untuk memfasilitasi rencana kerja sama infrastruktur antara Indonesia dengan Turki melalui pembentukan kelompok kerja (working group).
Pembentukan kelompok kerja ini dibentuk sesuai permintaan Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Basuki Hadimuljono.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan pembentukan kelompok kerja bersama tersebut bertujuan untuk membahas berbagai peluang kerja sama sekaligus mengidentifikasi peluang dan skema pembiayaan.
“Menteri PUPR Indonesia juga meminta secara khusus kepada Asosiasi Perusahaan Konstruksi Turki untuk menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk atau hub bagi perusahaan Turki untuk masuk ke pasar Asia, khususnya ASEAN,” jelas Iqbal dalam keterangan resmi, Rabu.
Iqbal menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan konstruksi Turki memiliki pengalaman internasional yang luas dan pada tahun 2018, 44 perusahaan Turki masuk dalam 250 perusahaan terbesar dunia di bidang konstruksi versi majalah ENR (Engineering News Record).
“Angka ini menjadikan perusahaan konstruksi Turki sebagai terbesar kedua di dunia setelah China,” jelas Iqbal.
Dia mengatakan bahwa perusahaan Turki tercatat sudah aktif melakukan ekspansi ke luar negeri sejak tahun 1970 dan hingga saat ini telah mengerjakan puluhan ribuan proyek di 126 negara senilai USD401,3 miliar.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam pertemuan bilateral, Rabu, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas bagi pemerintah Indonesia hingga 2024 mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktivitas serta daya saing nasional.
“Kami terbuka bagi keterlibatan pihak asing, baik untuk ikut mengerjakan proyek infrastruktur maupun untuk berinvestasi di bidang infrastruktur,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan menyambut hangat kunjungan bilateral Indonesia walau melalui virtual, dan berharap dapat menerima Menteri Basuki dalam kunjungan sesungguhnya di Ankara dalam waktu dekat.
Menteri Ruhsar juga menyampaikan antusiasme perusahaan Turki untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia serta memaparkan pengalaman luas perusahaan-perusahaan konstruksi Turki dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur di berbagai negara.
“Perusahaan-perusahaan konstruksi Turki memiliki reputasi internasional dan pengalaman yang luas dalam pembangunan infrastruktur di berbagai negara, khususnya di Euroasia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika,” kata Menteri Ruhsar.
Dia mengatakan perusahaan konstruksi Turki memiliki peran penting dalam pemindahan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Astana.