Fitch Ratings: Perekonomian Turki akan tumbuh 3,5% pada 2021
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings merilis laporan analisis mereka terkait ekonomi Turki.
Dalam Laporan Prospek Ekonomi, yang mencakup penilaian ekonomi Turki, OECD merevisi perkiraan ekonomi Turki pada 2020 ke tingkat atas.
OECD menyebut ekonomi negara itu diprediksi akan berkontraksi 0,2 persen pada 2020, lalu akan tumbuh 2,6 persen pada 2021 dan 3,5 persen pada 2022.
Fitch Ratings juga memprediksi percepatan pertumbuhan ekonomi di Turki.
Direktur Fitch Ratings Douglas Winslow mengungkapkan pihaknya memperkirakan percepatan pertumbuhan di Turki setelah pengurangan pembatasan terkait penyebaran Covid-19, dan percepatan pemulihan di Eropa dari paruh pertama tahun ini.
“Kami perkirakan perekonomian Turki pada 2021 menunjukkan pertumbuhan di level 3,5 persen,” ujar dia.
- OECD: Perekonomian Turki bangkit dengan pesat
Dalam laporan setiap dua tahun sekali tentang Survei Ekonomi Turki, OECD merevisi perkiraan kontraksi ekonomi Turki pada 2020 dari 1,3 persen menjadi 0,2 persen.
Menurut laporan tersebut, perekonomian Turki akan tumbuh 2,6 persen pada 2021 dan tumbuh 3,5 persen pada 2022.
Dalam Laporan Prospek Ekonomi Sementara yang diterbitkan pada 1 Desember, OECD memperkirakan bahwa ekonomi Turki akan berkontraksi sebesar 1,3 persen pada 2020, tumbuh 2,9 persen pada 2021 dan 3,2 persen pada 2022.
Diperkirakan rata-rata tingkat inflasi di negara tersebut akan berada pada angka 12 persen pada 2021 dan 10 persen pada 2022.
Sementara tingkat pengangguran di Turki diperkirakan sebesar 13,2 persen pada 2020, 13,7 persen pada 2021 dan 14,5 persen pada 2022.
- Efek tajam pandemi terhadap ekonomi
Ada pemulihan yang kuat yang dialami Turki setelah gelombang pertama wabah virus korona, tetapi laporan itu menyebut negara tersebut berhadapan dengan hambatan ekonomi yang tajam akibat dampak wabah terhadap kegiatan ekonomi.
Laporan itu mengungkapkan infrastruktur kesehatan Turki yang kuat dan langkah pembatasan oleh pemerintah berhasil mengendalikan penyebaran infeksi virus korona secara efektif.
Laporan tersebut juga mengingatkan bahwa pemerintah memberikan dukungan keuangan yang cukup untuk melindungi likuiditas perusahaan, lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga, dan kebijakan fiskal guna mendorong ekspansi kredit besar-besaran.
Diperkirakan akan memerlukan waktu untuk memastikan pemulihan penuh dari krisis pandemi Covid-19, mengingat jaring keamanan sosial Turki yang relatif sederhana dan meningkatnya utang perusahaan-perusahaan, ungkap laporan tersebut.
- Keuangan Publik
Krisis virus korona juga menghantam keuangan publik Turki dengan kuat, kata laporan itu, menambahkan bahwa wabah Covid-19 telah meningkatkan kesulitan kebijakan moneter.
“Kekuatan kewirausahaan ekonomi sangat kuat bahkan di bawah kondisi makroekonomi yang sulit dan ketegangan geopolitik regional,” sebut laporan itu.
- Fitch Ratings: Ekspetasi pertumbuhan terus meningkat
Fitch Ratings juga memperkirakan akselerasi pada pertumbuhan ekonomi Turki.
Direktur Fitch Ratings Douglas Winslow mengungkapkan, bersama dengan pengurangan pembatasan dan adanya program vaksinasi, pertumbuhan ekonomi Turki akan mengalami percepatan terutama pada paruh kedua tahun ini.
Menjawab pertanyaan Anadolu Agency soal ekonomi Turki dan ekspektasi Fitch pada 2021, Winslow mengatakan pihaknya memprediksikan pertumbuhan di negara itu menjadi 3,5 persen pada 2021.
Dia meprediksi ekonomi Turki tumbuh 0,2 persen pada 2020, dan akan memberikan perkiraan pertumbuhan Turki pada 19 Februari untuk mengevaluasi prospek peringkat negara itu.
- Prediksi defisit untuk saat ini
“Nilai tukar efektif riil mengalami depresiasi 18 persen pada 2020, namun persaingan dalam total ekspor Turki telah membantu dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Winslow.
“Pemulihan pariwisata, peningkatan permintaan ekspor dan pengetatan kebijakan baru-baru ini akan memastikan bahwa defisit transaksi berjalan, yang sebesar 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam 11 bulan pertama tahun 2020, akan berkurang di periode mendatang,” imbuh dia.
Winslow memperkirakan rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDB turun menjadi 3,5 persen pada 2021 dan turun menjadi 2,4 persen pada 2021.
- Aliran Modal
Winslow melanjutkan dengan mengatakan kebijakan yang cenderung moderat dari Gubernur Bank Sentral Turki yang baru dapat mendorong aliran modal yang lemah.
“Unsur-unsur ini sementara mendukung pembiayaan eksternal Turki untuk stabil dalam waktu dekat, namun kami tak memprediksikan peningkatan yang signifikan dalam cadangan devisa, yang berada pada tingkat rendah dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan eksternal negara yang besar,” tutur dia.
Mengevaluasi kebijakan moneter Bank Sentral Turki, Winslow mengatakan, tekad Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga dan menggunakan tingkat pendanaan tunggal guna meningkatkan prediktabilitas, merupakan langkah menuju peningkatan kredibilitas kebijakan moneter. Tapi hal itu membutuhkan waktu untuk membangunnya kembali.
-‘Sinyal positif’
Menyatakan bahwa data positif yang diterima dan nilai premi risiko yang berkurang dapat dilihat dalam laporan yang diumumkan, Ahli Strategi Cüneyt Paksoy mengatakan bank-bank penting dan institusi besar juga memberikan laporan moderat soal lira Turki, dan ekspektasi pertumbuhan dari Fitch dan OECD juga sangat penting.
Paksoy menekankan motivasi pertumbuhan dan kebijakan moneter Bank Sentral dalam pernyataannya memberikan sinyal yang lebih positif tentang periode mendatang.
“Dengan tetap menjaga stabilitas harga dan keuangan, Turki tetap berupaya meningkatkan produksi dan strategi pertumbuhan ekspor dan mendukung langkah-langkah reformasi struktural, Anda akan melihat peningkatan investasi langsung jangka menengah dan panjang,” tutur dia.
- Laporan OECD dan Fitch sangat penting
Pakar ekonomi di Universitas Istanbul Dr. Kadir Tuna mengungkapkan bahwa laporan dari dua lembaga penting seperti OECD dan Fitch yang memberikan revisi peningkatan perkiraan pertumbuhan untuk Turki sangatlah penting.
“Perkiraan pertumbuhan internasional ini penting. Kami dapat mengatakan bahwa revisi baru pada pertumbuhan [Turki] mungkin juga akan diberikan oleh institusi lain dalam waktu dekat,” kata Tuna.
“Diperkirakan pertumbuhan yang tinggi dapat terjadi di Turki pada tahun 2021 dengan membaiknya kondisi permintaan domestik dan peningkatan ekspor pada tahun 2021,” sebut dia.
- ‘Harus sabar’
Murat Sagman, dosen ekonomi dari Universitas Bilgi di Istanbul mengatakan Turki selama periode terakhir ini mengadopsi langkah-langkah yang ramah pasar.
“Wacana dan fakta mulai menyatu. Harapan saat ini, wacana berubah menjadi tindakan nyata. Jika ini terjadi dan reformasi struktural diwujudkan, khususnya di bidang hukum, pasti kita akan mencapai target pertumbuhan,” imbuh dia.
“Jika pemerintah, Bank Sentral, dan pelaku bisnis bisa bersabar terhadap inflasi, maka penurunan suku bunga mungkin terjadi setelah inflasi turun di paruh kedua tahun ini. Jika ini terjadi maka akan tercermin pada angka investasi dan pertumbuhan,” pungkas Sagman.