Erdogan: Turki kurangi 100 juta ton emisi gas rumah kaca setiap tahun
Turki telah mencegah peningkatan 100 juta ton emisi gas rumah kaca tahunan dengan kebijakan yang telah dibuat di bidang energi, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat.
“Turki adalah yang ke-12 di dunia dan kelima di Eropa dalam hal kapasitas terpasangnya sarana energi terbarukan. Kami peringkat pertama di Eropa dalam kapasitas terpasang berbagai sarana yang memanfaatkan energi panas bumi dan kedua di Eropa dalam kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga air,” terang Erdogan di Forum Ekonomi Utama tentang Energi dan Iklim (MEF) melalui konferensi video.
Dengan cara ini, 54 persen dari daya listrik terpasang negara itu terdiri dari energi terbarukan, sementara 97 persen dari pembangkit listrik yang dibangun tahun lalu dengan kapasitas 3,5 gigawatt didukung oleh sumber terbarukan, kata Erdogan.
“Dengan perbaikan yang telah kami lakukan di bidang energi, 100 juta ton tambahan emisi gas rumah kaca per tahun dapat dihindari,” ujar Erdogan sambil menggarisbawahi peran energi terbarukan dalam memerangi perubahan iklim.
Erdogan menekankan bahwa memerangi perubahan iklim, yang merupakan salah satu “prioritas utama” Turki, dan masalah lingkungan adalah masalah dunia yang perlu diselesaikan melalui solidaritas global.
“Dengan pemahaman ini, kami meratifikasi Perjanjian Paris dan menyatakan target emisi nol bersih kami untuk tahun 2053, serta Revolusi Pembangunan Hijau kami,” lanjut dia.
Turki meratifikasi Perjanjian Paris pada Oktober 2021 dan mengumumkan ambisinya untuk mencapai nol bersih emisi gas rumah kaca pada 2053.
Negara ini telah memperbarui kontribusi yang ditentukan secara nasional berdasarkan perjanjian 2016 dan akan mengumumkan strategi iklim dan rencana aksi jangka panjangnya pada akhir tahun ini.
Erdogan mengatakan bahwa di bawah Rencana Aksi Hijaunya, Turki membuat pelabuhannya lebih ramah lingkungan dan memperluas hutan dan kawasan lindung, serta menambahkan bahwa negara itu juga salah satu yang memimpin dalam memerangi penggurunan dan erosi.
Menyoroti upaya Turki dalam mengurangi emisi dalam transportasi, Erdogan mengatakan bahwa Automobile Joint Venture Group (TOGG) dalam negerinya akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada akhir tahun.
“Kami membuat moda transportasi yang berkelanjutan dan ramah iklim lebih tersebar luas,” sebut Erdogan menekankan pentingnya teknologi dan “penelitian dan pengembangan inovatif.”
Presiden Turki juga mencatat kemajuan yang dicapai melalui inisiatif “nol limbah” dalam perlindungan lingkungan, daur ulang, dan pengurangan emisi.